Kamis, 08 November 2012

Manfaat Buah Sekaligus Sebagai Sumber Energi


Manfaat dan Solusi Bahan Pembangkit Energi 

PEAR

Mengkonsumsi buah Pear membantu mengatasi rasa tidak enak di perut akibat kadar asam yang berlebihan yang berasal dari makanan berkalori tinggi, berminyak dan pedas. Jus pear juga dapat dicampur dengan apel dan sedikit jeruk nipis.
Buah pir kaya akan gizi. Selain berkhasiat sebagai anti kanker, buah yang kulitnya berwarna kuning atau hijau ini juga bersifat anti bakteri. Rasanya yang segar dan banyak mengandung air membuatnya dapat dijadikan santapan ringan setiap hari.

Mengunyah buah yang kandungan airnya tinggi tentu sangat menyegarkan. Terlebih jika dikonsumsi saat matahari sedang terik. Salah satu buah yang tinggi kandungan airnya adalah buah pir. Buah segar dengan berat sekitar 160 gram ini juga mengandung serat yang tinggi.

Dalam buah pir terkandung asam chlorogenic yang merupakan turunan dari asam hydroxy cinnamic. Asam tersebut cenderung banyak terkumpul pada bagian kulit buah pir. Karena itu, untuk mendapatkan manfaat pir yang terbaik, sebaiknya buah pir dikonsumsi bersama dengan kulitnya. Namun, harus dicuci terlebih dulu sampai benar-benar bersih, atau memasaknya sebentar agar seratnya tidak banyak yang hilang. Bila diberikan pada bayi, buah pir sebaiknya dikupas terlebih dahulu kemudian diblender tanpa tambahan gula.

Asam hydroxy cinnamic berperan sebagai antioksidan yang dapat mencegah pembentukan sel kanker. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa asam tersebut mampu mencegah pertumbuhan bakteri Shigella sonnei, yang menjadi penyebab penyakit pada saluran pencernaan.

Asam hydroxy cinnamic juga dapat mencegah terjadinya kanker kolon. Hal itu disebabkan karena asam hydroxy cinnamic mengikat nitrat di dalam perut, lalu menghambat konversi karsinogenik yang sangat potensial, yaitu nitrosamin.

Buah pir juga menjadi salah satu buah yang dapat menahan reaksi alergi terhadap suatu makanan. Oleh sebab itu, pir sangat bermanfaat bagi mereka yang food intolerance atau alergi terhadap makanan.

Buah Merah

Buah Merah, an original traditional medicine of Papua Indonesia. Drs I Made Budi MSi founder of this medicine. Buah Merah is processed of a natural buah merah (a pandan fruits, Pandanus conoideus, an endemic plant from a highland in Papua. Healing for any degenerative diseases, such as cancer, tumor, hepatitis, lever disease, prostate, diabetes, gout, cholesterol, hypertensi, stroke, and can be used for a healing of HIV.
  • Total karotenoid 12.000 ppm
    Total tokoferol 11.000 ppm
    Betakaroten 700 ppm
    Alfa tokoferol 500 ppm
    Asam oleat 58 %
    Asam linoleat 8,8 %
    Asam linolenat 7,8 %
    Dekanoat 2,0 %



Buah merah (Pandanus conoideus) Adalah tanaman endemik Papua. Penemu obat Buah Merah adalah Drs I Made Budi MSi. Berkhasiat menyembuhkan beragam penyakit degeneratif dan gangguan metabolisme karena pola makan seperti kanker, tumor, hepatitis, diabetes, jantung koroner, gangguan prostat, darah tinggi, kolesterol, stroke, dan HIV.
  • Total karotenoid 12.000 ppm
    Total tokoferol 11.000 ppm
    Betakaroten 700 ppm
    Alfa tokoferol 500 ppm
    Asam oleat 58 %
    Asam linoleat 8,8 %
    Asam linolenat 7,8 %
    Dekanoat 2,0 %




Sirosis Hati Buah Merah Penyembuhnya

Sinar semangat kini terpancar dari kedua bola mata wanita itu. Kondisi tubuh segar bugar saat Albertin Salong menerima Trubus. Raut wajah ceria sepanjang wawancara berlangsung. Hanya beberapa kerutan dan garis menghitam di seputar bola mata yang menunjukkan sisa penderitaannya.

Kondisi itu jauh berbeda dibanding setahun lalu saat wanita 50 tahun yang tinggal di Papua itu tergolek lemah di salah satu rumah sakit di Makassar. Kanker hati membuat tubuhnya kurus kering, kulit dan mata menguning, serta tatap mata sayu tak bersinar.

Ia masih ingat kejadian pada Mei 2003. Ketika itu ia hanya bisa menatap lemah seember cairan kuning di sudut kamar rumah sakit. Hari itu 7 liter cairan kuning harus disedot dari tubuhnya. Sesaat ia bisa bernapas lega lantaran tak ada lagi yang menekan paru-paru. Namun, beberapa hari kemudian, perut mulai berisi cairan lagi. Karena itulah sedot cairan tak bisa ditawar-tawar: 2 minggu sekali. Ia pun butuh asupan albumin dari luar yang berharga Rp1,6-juta per dosis.KALUNG AJAIB!

Pakai kalung ini, Anda bagaikan memiliki energi CHI yang tinggi tanpa perlu berlatih tenaga dalam. Dapat meningkatkan kesehatan dan membantu proses penyembuhan berbagai penyakit. Asam urat, kolesterol, nyeri punggung, sakit pinggang, otot leher kaku, migren, alergi, sampai penyakit kronis seperti diabetes, jantung, dll.

Bukan sihir, bukan klenik, bukan roh halus. Alami, aman dan bergaransi. Baca testimoni para pemakai. Ini luar biasa. Baca selengkapnya...


Tertolong Buah Merah

Sirosis (pengerasan jaringan, red) memang telah membuat organ hati Albertin tak berfungsi. Hati tak sanggup lagi memproduksi albumin yang bertugas mencegah masuknya cairan darah ke dalam jaringan. Akibatnya, terjadi penumpukan cairan di dalam jaringan. Rongga perut pun penuh berisi cairan lantaran tersumbatnya pembuluh darah vorta-pembuluh darah yang menuju ke hati. Penyumbatan itu membuat pigmen empedu terserap ke dalam darah. Akibatnya, kulit dan bagian putih mata menguning (ikterus, red).

Kerusakan sel-sel hati juga membuat proses pencernaan dan metabolisme terganggu. Tubuh makin kurus dan tak bertenaga lantaran tak ada asupan makanan. Apalagi, selera makan terus menurun karena gangguan pencernaan. Berbagai obat yang masuk sulit dicerna dan diserap tubuh lantaran terganggunya metabolisme.

Dokter ahli yang menangani tak mampu berbuat banyak. "Secara medis penyakit ibu sudah sangat parah. Kami hanya bisa berusaha, tapi Tuhan yang menentukan," kata sang dokter seperti ditirukan Albertin. Ucapan dokter itu pula yang memaksanya pulang ke Papua dalam kondisi tubuh sangat lemah.

Suatu ketika seorang kerabat menyarankan Albertin untuk mencoba buah merah yang sedang ramai dibicarakan. Sejak September 2003 ia mulai mengkonsumsi buah merah 2 x sehari masing-masing 1 sendok makan. "Seminggu mengkonsumsi, ada perubahan luar biasa. Pencernaan menjadi normal kembali," paparnya. Frekuensi sedot pun berkurang menjadi 40 hari sekali. Karena itu, ia makin serius melanjutkan pemakaian obat itu hingga memperoleh kesembuhan total setelah 1,5 bulan mengkonsumsi.

Kaya Senyawa Aktif

Drs I Made Budi MSi yang pertama kali memperkenalkan buah merah sebagai obat. Semula ahli gizi dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Cenderawasih, Jayapura, itu hanya ingin mengungkap kandungan gizinya. "Masyarakat pedalaman yang mengkonsumsi buah merah jarang ditemukan mengidap penyakit degeneratif. Bahkan, dari data statistik setempat, mereka memiliki angka harapan hidup cukup tinggi," papar kelahiran Dumoga, Bolaangmongondow, Sulawesi Utara, itu.

Hasil analisis kandungan kimiawi buah merah itulah yang mengilhami Made untuk menjadikannya sebagai obat. Mula-mula ia melakukan serangkaian penelitian skala laboratorium. Setelah yakin akan kemampuan buah merah barulah ia mencoba kepada banyak penderita penyakit.

Albertin Salong hanyalah satu di antara hampir 1.000 pasien yang telah merasakan keampuhan buah merah. Awalnya, buah merah hanya dicobakan kepada sekitar 400 penderita kanker di berbagai daerah. Namun, karena terbukti mampu memberikan tingkat kesembuhan hingga 60-70%-beberapa di antaranya sembuh total, ia pun diminati pasien penyakit lain. Mulai dari kolesterol, asam urat, diabetes, hipertensi, flek paru, hepatitis, jantung koroner, mata, osteosporosis (rapuh tulang, red), hingga HIV.

Menurut Made, buah merah mengandung zat-zat gizi bermanfaat dalam kadar tinggi. Di antaranya betakaroten, tokoferol, asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dan dekanoat. Semuanya merupakan senyawa-senyawa obat yang aktif. Betakaroten dan tokoferol (vitamin E, red), misalnya, dikenal sebagai senyawa antioksidan yang ampuh.

Membunuh Radikal Bebas

Betakaroten berfungsi memperlambat berlangsungnya penumpukan flek pada arteri. Jadi aliran darah ke jantung dan otak berlangsung tanpa sumbatan. Interaksinya dengan protein meningkatkan produksi antibodi. Ia meningkatkan jumlah sel-sel pembunuh alami dan memperbanyak aktivitas sel-sel T helpers dan limposit. Suatu studi membuktikan, konsumsi betakaroten 30-60 mg/hari selama 2 bulan membuat tubuh memiliki sel-sel pembunuh alami lebih banyak.

Bertambahnya sel-sel pembunuh alami menekan kehadiran sel-sel kanker. Mereka ampuh menetralisir radikal bebas-senyawa karsinogen penyebab kanker. Jika antioksidan tersedia setiap saat dalam darah sel-sel tubuh terlindung dari kerusakan akibat radikal bebas.

Peran buah merah sebagai antikarsinogen makin lengkap dengan kehadiran tokoferol. Senyawa ini berperan dalam memperbaiki sistem kekebalan tubuh. Ia mengurangi morbiditas dan mortalitas sel-sel jaringan. Ia juga menjadi semacam pemadam kebakaran yang menangkal dan mematikan serbuan radikal bebas. Kolesterol dalam darah pun dinetralisir.

Ampuhnya Resep dari Trubus

Anda pembaca Majalah Trubus? Anda pasti tahu resep ini. Jeli Gamat atau Teripang, disebut juga Sea Cucumber atau Haisom. Ampuh untuk Hepatitis, Jantung, Kolesterol, Diabetes, Stroke, Luka Dalam, Luka Luar, Luka Bakar, Lupus, Psoriasis, Arthritis, Problem Pernafasan, Kecantikan, Asam Urat, Pengapuran, Eksim, Typhus, Asthma, dll.

Produk dari Malaysia. Halal. Aman dan sangat alami. Baca testimoni dan foto hasil terapi para pemakai. Ini luar biasa. Baca selengkapnya...


Gampang Diserap

Buah merah mengandung omega-9 dan omega-3 dalam dosis tinggi. Sebagai asam lemak tak jenuh, ia gampang dicerna dan diserap sehingga memperlancar proses metabolisme. buah merah meluruhkan LDL (kolesterol yang mengakibatkan penumpukan flek di dalam pembuluh, red) dan meningkatkan kadar HDL (kolesterol yang memperlancar proses peredaran darah, red). Efeknya, terjadi keseimbangan kolesterol di dalam darah.

Asam lemak yang dikandung buah merah merupakan antibiotik dan antivirus. Mereka aktif melemahkan dan meluruhkan membran lipida virus serta mematikannya. Bahkan, virus tak diberi kesempatan untuk membangun struktur baru sehingga tak bisa melakukan regenerasi. Karena kemampuan itu, ia efektif menghambat dan membunuh beragam strain virus, termasuk virus hepatitis yang merusak sel hati. Ia juga terbukti menghambat dan membunuh sel-sel tumor aktif.

Lancarnya proses metabolisme sangat membantu proses penyembuhan penyakit. Sebab, tubuh mendapat asupan protein yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Pasien pun tak perlu mendapatkan asupan protein dari luar. Bahkan, dengan membaiknya metabolisme sangat membantu hati meregenerasi sel-sel hati yang rusak akibat hepatitis. (Fendy R Paimin)

Sebagai contoh adalah buah jeruk.
Bagaimana buah jeruk dapat menghasilkan energi listrik??
Di dalam buah jeruk terdapat cairan asam yang dapat berfungsi sebagai elektrolit. Di dalam buah jeruk akan terjadi reaksi kimia yang menghasilkan energi listrik.
Baterai dengan buah jeruk menghasilkan urus yang lemah. Untuk menghasilkan arus yang lebih besar maka diperlukan buah jeruk yang lebih banyak.
Caranya, baterai jeruk disusun seri. Pelat seng dari beterai apel pertama dihubungkan dengan pelat dari baterai apel kedua, dan demikian seterusnya. Jika kamu penasaran, coba aja! semoga berhasil!

Pemanfaatan Buah Sebagai Sumber Tenaga
MAGETAN, KOMPAS.com — Sunarto (40), warga Desa Nguntoronadi, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mampu menciptakan tenaga listrik dari bahan dasar larutan air belimbing wuluh.

Belimbing wuluh yang tumbuh subur di pekarangan rumahnya ia sulap menjadi zat pengurai yang mampu menghasilkan tenaga listrik alternatif di tengah keluhan warga atas naiknya tarif dasar listrik (TDL) sejak awal Juli lalu.

"Pengembangan tenaga listrik dari larutan belimbing wuluh ini berawal dari rasa prihatin atas tarif dasar listrik yang terus naik. Apalagi, masih banyak warga Indonesia di daerah pedalaman yang belum tersentuh listrik,” ujar pencipta energi listrik dari belimbing wuluh, Sunarto, Selasa (13/7/2010).

Dia menjelaskan, untuk menciptakan energi listrik tersebut, awalnya belimbing yang biasa digunakan sebagai sayuran ini dihaluskan untuk diambil airnya.

Selanjutnya, dengan menggunakan media tanah yang ditaruh dalam gelas bekas air mineral, air belimbing ini disuntikkan secukupnya.

Selanjutnya, masing-masing gelas berisi tanah bercampur sari air belimbing ini dihubungkan dengan rangkaian kawat lempengan tembaga dan seng guna mengalirkan arus listrik.

Hasilnya, energi listrik pun tercipta dengan tegangan yang lumayan, yakni hingga mencapai 5 Volt, cukup untuk menghidupkan lampu penerangan. Tegangan yang dihasilkan ini juga lebih besar dari tegangan satu buah batu baterai.

Menurut dia, energi listrik ini tercipta karena belimbing wuluh memiliki tingkat keasaman tinggi hingga dapat mengantarkan ion dan elektron yang ada pada lempengan tembaga dan seng sehingga terciptalah arus listrik.

Rata-rata, 10 butir belimbing wuluh mampu menciptakan tegangan listrik hingga mencapai 2,5 volt atau setara dengan satu buah baterai kering. Bahkan, berdasarkan pengalamannya, energi listrik dari belimbing sayur ini dapat  bertahan hingga satu bulan.

Sunarto yang juga guru elektronik di salah satu SMA di Bendo, Magetan, ini berharap temuannya ini dapat terus dikembangkan untuk berbagai kebutuhan rumah tangga. Di antaranya untuk menghidupkan radio, jam dinding, hingga lampu penerangan bagi daerah pedesaan yang belum tersentuh listrik.

Hingga kini, Sunarto masih terus mengembangkan hasil temuannya. Ia ingin nantinya, setelah berkembang, energi listrik alternatif temuannya dapat dikemas dalam bentuk produk energi yang praktis layaknya baterai.

Dengan demikian, temuannya itu dapat dikembangkan sebagai salah satu energi alternatif di tengah tarif listrik yang dampaknya kian terasa berat bagi rakyat kecil.


0 komentar:

Posting Komentar